Perjalanan di dunia Narnia di mulai dari ruang tidur Edmund. Eustace sepupu Edmund dan Lucy melepas sebuah lukisan yang bergambar laut dan sebuah kapal. Seketika air meluap dari dalam lukisan dan membanjiri ruang tidur. Kemudian mereka muncul di laut. Sebuah kapal mendekat dan kru kapal menyelamatkan mereka. Edmund dan Lucy bertemu pangeran Caspian disini. Caspian menceritakan bahwa Narnia sudah aman dan tentram. Sebagai kapten kapal ia ingin menuju ujung dunia Narnia, yaitu pulau di timur. Karena ini adalah pertama kalinya Eustace berada di dunia Narnia ia sering menjadi olok-olokan oleh kru kapal. Ada seekor tikus yang selalu menggoda Eustace dengan maksud bercanda dan juga mengajarkan banyak hal kepada Eustace yaitu Reepicheep.
Ternyata pulau timur itu sudah dikuasai oleh perompak. Mereka pun berusaha untuk membebaskan pulau tersebut dari para perompak. Setelah mereka berhasil membebaskan pulau tersebut mereka menanyakan semua kejanggalan semenjak mereka mencapai pulau. Para perompak selama ini menawan sebagian penduduk untuk dijadikan tumbal kepada kabut aneh yang berada di timur pulau. Edmund, Lucy dan Caspian memutuskan untuk menyelamatkan para tawanan yang dijadikan tumbal. Maka mereka meneruskan perjalanan terus menuju timur. Edmund menerima sebuah pedang dari tujuh pedang para penguasa.
Di tengah perjalanan mereka berlabuh di sebuah pulau milik penyihir. Penyihir itu mengatakan untuk dapat melawan kabut itu harus mengumpulkan ketujuh pedang para penguasa. Mereka pun harus dapat mengendalikan ego mereka. Satu-satunya petunjuk adalah mengikuti sebuah bintang. Dalam perjalanan mereka mengumpulkan satu persatu pedang para penguasa. Dalam mengambil pedang penguasa Edmund digoda dengan kolam pembuat emas, Lucy dengan keinginannya menjadi secantik Susan sedangkan eustace harus berubah menjadi naga karena kerakusannya akan harta.
Setelah mereka menemukan bintang tersebut bintang itu berubah wujud menjadi perempuan yang cantik. Perempuan itu mengatakan pedang terakhir berada di pulau yang menjadi sumber kejahatan. Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju pulau jahat tersebut. Banyak godaan yang terjadi pada setiap kru terutama terhadap Edmund. Orang yang memegang pedang penguasa terakhir terlihat seperti orang gila dan menyerang Eustace yang masih berwujud naga dengan pedang penguasa. Eustace meraung dan pergi meninggalkan pulau jahat. Ia terdampar dan bertemu dengan Aslan sang singa. Sedangkan Edmund, Lucy dan Caspian harus melawan makhluk jahat berbentuk ular. Kabut aneh selalu menggoda semua pejuang yang berada di perahu Dawn Treader.
Setelah Aslan memberikan beberapa hal kepada Eustace ia mengaum dan membuat wujud Eustace kembali menjadi manusia. Kemudian Aslan mengaum kembali sehingga Eustace berada di pulau yang berada di bawah bintang. Eustace mengumpulkan ketujuh pedang para penguasa. Setelah Eustace melakukan hal tersebut maka keajaiban terjadi pada pulau jahat. Pulau tersebut runtuh perlahan-lahan dan sinar matahari menyinari para pejuang yang berada di perahu Dawn Treader.
Kemudian mereka menepi di sebuah pantai yang memiliki ombak yang aneh. Aslan menunggu mereka di sana. Aslan memberitahu bahwa ia tidak mungkin berlama-lama di Narnia seperti dulu. Edmund Lucy serta Eustace memutuskan untuk kembali ke dunia manusia. Caspian memutuskan untuk menjadi penguasa Narnia yang lebih baik dari pendahulunya. Sedangkan Reepicheep yang setia menemani Eustace memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke Negri Aslan. Aslan memberitahu bahwa Edmund dan Lucy tidak akan kembali ke Narnia namun mereka akan semakin mengenal Aslan pada dunia Manusia sedangkan Eustace yang telah menjadi anak yang lebih baik akan kembali ke dunia Narnia.
Selasa, 28 Desember 2010
resensi Narnia: Voyage of Dawn Treader's
Posted by Fitriani Debian Lenny on 20.23
0 komentar:
Posting Komentar